Tetamu Terakhir..  

Posted by: ~princess Islam~ in

Saudaraku, tahukah siapa tetamu terakhir yang akan mengunjungimu? Tahukah anda apa tujuan ia menziarahi dan menemuimu? Apakah hajatnya darimu?

Ketahuilah! Ia tidak datang kerana dahagakan hartamu, atau kerana ingin menikmati hidangan lazat bersamamu, atau meminta bantuanmu untuk membayar hutangnya, atau memintamu memberikan sokongan kepada seseorang atau untuk menyelesaikan urusan yang tidak mampu ia selesaikan!!

Tetamu ini datang untuk satu urusan penting yang telah ditetapkan. Anda dan keluarga anda malah seluruh penduduk bumi ini tidak akan mampu menggagalkannya dalam misinya tersebut!

Walaupun anda tinggal di istana-istana yang tinggi, berlindung di benteng-benteng yang kukuh dan di menara-menara yang kuat, dikawal dengan ketat, anda tidak dapat mencegahnya masuk untuk menemuimu dan menunaikan urusannya denganmu!!

Untuk menemuimu, ia tidak perlu pintu masuk, atau meminta izin, dan membuat temujanji terlebih dahulu sebelum datang. Ia akan datang bila-bila dan dalam keadaan apapun; ketika kamu sedang sibuk ataupun lapang, sedang sehat ataupun sedang sakit, semasa kamu masih kaya ataupun sedang melarat, ketika kamu sedang bemusafir atau pun tinggal di tempatmu.!!

Saudaraku! Pengunjungmu ini tidak memiliki hati yang lemah. Ia tidak akan terpengaruh oleh ucapan-ucapan dan tangismu bahkan oleh jeritanmu dan sahabat-sahabat yang menolongmu. Ia tidak akan memberimu kesempatan untuk menilai semula perhitungan-perhitunganmu dan meninjau kembali urusanmu!

Kalau pun kamu berusaha memberinya hadiah atau menyogoknya, ia tidak akan menerimanya sebab seluruh hartamu itu tidak bererti apa-apa baginya dan tidak membuatnya berpaling dari tujuan asal nya!

Sungguh! Ia hanya menginginkan dirimu saja, bukan orang lain! Ia menginginkanmu semuanya bukan separuh badanmu! Ia ingin membinasakanmu! Ia ingin kematian dan mencabut nyawamu! Menghancurkan raga dan mematikan tubuhmu! Dia lah malaikat maut!!!

Allah s.w.t berfirman, artinya:

"Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang ditugaskan untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan." (QS. As-Sajadah: 11)

Dan firman-Nya, artinya:

"Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya." (QS. Al-An'am: 61)

Kereta Usia


Tahukah kamu bahawa kunjungan Malaikat Maut merupakan sesuatu yang pasti? Tahukah kamu bahawa kita semua menjadi musafir di tempat ini? Sang musafir hampir mencapai tujuannya dan mengekang kendaraannya untuk berhenti?

Tahukah kamu bahwa pusingan kehidupan hampir akan terhenti dan 'kereta usia' sudah mendekati destinasi terakhirnya? Sebahagian orang soleh mendengar tangisan seseorang atas kematian temannya, lalu ia berkata dalam hatinya, "Aneh, kenapa ada kaum yang akan menjadi musafir menangisi musafir lain yang sudah sampai ke tempat tinggalnya?"

Berhati-hatilah!

Semoga anda tidak termasuk orang yang Allah s.w.t. sebutkan, mafhumnya:

"Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (Maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?" (QS. Muhammad: 27)

Atau firman-Nya, mafhumnya:

"(Iaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), ‘Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun." (Malaikat menjawab), "Ada, sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. "Maka masuklah ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS. An-Nahl: 28-29)

Tahukah kamu bahwa kunjungan Malaikat Maut kepadamu akan mengakhiri hidupmu? Menyudahi aktivitimu? Dan menutup lembaran-lembaran amalmu?

Tahukah kamu, setelah kunjungan-nya itu kamu tidak akan dapat lagi melakukan satu kebaikan pun? Tidak dapat melakukan soalat dua raka'at? Tidak dapat membaca satu ayat pun dari kitab-Nya? Tidak dapat bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, beristighfar walau pun sekali? Tidak dapat berpuasa walaupun sehari? Bersedekah dengan sesuatu meskipun sedikit? Tidak dapat melakukan haji dan umrah? Tidak dapat berbuat baik kepada kerabat atau pun tetangga?

‘Kontrak' amalmu sudah berakhir dan engkau hanya menunggu perhitungan dan pembalasan atas kebaikan atau keburukanmu!!

Allah s.w.t. berfirman, yang bermaksud :

"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia)." Agar aku berbuat amal yang soleh terhadap yang telah aku tinggalkan." Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun: 99-100)

Persiapkanlah Dirimu!

Mana persiapanmu untuk menemui Malaikat Maut? Mana persiapanmu untuk menyongsong huru-hara setelahnya; di alam kubur ketika menghadapi pertanyaan, ketika di Padang Mahsyar, ketika hari Hisab, ketika ditimbang, ketika diperlihatkan lembaran amal kebaikan, ketika melintasi Shirath dan berdiri di hadapan Allah Al-Jabbar?

Dari ‘Adi bin Hatim r.a. dia berkata, Rasulullah s.a.w. bersabda,

"Tidak seorang pun dari kamu melainkan akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak ada penterjemah antara dirinya dan Dia, lalu ia memandang yang lebih beruntung darinya, maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah diberikannya dan memandang yang lebih malang darinya, maka ia tidak melihat selain apa yang telah diberikannya. Lalu memandang di hadapannya, maka ia tidak melihat selain neraka yang berada di hadapan mukanya. Kerana itu, takutlah api neraka walau pun dengan sebelah biji kurma dan walau pun dengan ucapan yang baik." (Muttafaqun 'alaih)

Hitungkanlah Dirimu!

Saudaraku, bermuhasabahlah ke atas dirimu di saat masa lapang mu, fikirkanlah betapa cepat akan berakhirnya masa hidupmu, bekerjalah dengan sungguh-sungguh di masa lapangmu untuk masa sulit dan keperluanmu, renungkanlah sebelum melakukan suatu pekerjaan yang kelak akan dicatit di lembaran amalmu.

Di mana harta benda yang telah kau kumpulkan? Apakah ia dapat menyelamatkanmu dari cubaan dan huru-hara itu? Sungguh, tidak! Kamu akan meninggalkannya untuk orang yang tidak pernah menyanjungmu dan maju dengan membawa dosa kepada Yang tidak akan bertolak ansur denganmu!

_____________________________________________________________________________________

Ibnu Umar r.a pernah berkata, "Aku pernah mengadap Rasulullah s.a.w sebagai orang ke sepuluh yang datang, lalu salah seorang dari kaum Anshor berdiri seraya berkata, "Wahai Nabi Allah, siapakah manusia yang paling cerdik dan paling tegas?" Beliau menjawab, "(adalah) Mereka yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya. Mereka itulah manusia-manusia cerdas; mereka pergi (mati) dengan harga diri dunia dan kemuliaan akhirat." (HR. Ath-Thabrani, disahihkan al-Munziri)

TINTAKU..

Dalam pada aku bersembang-sembang bersama teman sebilik dan sahabat sekelas tadi, entah macamana kami terkeluar topik "kematian". Topik yang sangat takut untuk dibicarakan, namun sangat bagus untuk diperkatakan. Bukankah orang yang paling cerdik ialah orang yang sentiasa mengingati mati? Dan kematian adalah sebaik peringatan. kematianlah sesuatu yang amat menakutkan bagi manusia yang masih hidup di atas muka bumi ini. Walhal, alim ulamak atau para pejuang sangat rindu akan kematian, sangat rindu untuk bertemu Allah swt. Mengapa tidak kita? Jawabnya kita masih tidak bersedia bertemu Allah dalam keadaan bekal kita masih tidak mencukupi.

Ingatan terhadap ayah dan datukku kembali segar di ingatan. Ya, aku masih ingat bagaimana mereka meninggalkan kami. Ayahku, sakitnya hanya sementara, tidak dijangka dia akan meninggalkan kami buat selama-lamanya. Datukku, memang tidak disangka-sangka dia akan pergi dalam keadaannya yang sihat walafiat. Memang, sesuatu yang tidak disangka. Bagaimana pula yang meninggal ketika tidur seperti yang diceritakan teman sebilikku apa yang dialami allahyarham ayahnya. Memang tidak dijangka, kematian akan menjengah bila sampai waktunya. Begitu juga dengan diriku, entah esok atau lusa kematian menjemputku. Namun, jangan pernah kita lupa untuk selalu berdoa dimatikan dalam husnul khatimah, mati dalam keadaan baik, amin. Jangan lupa untuk terus menambahkan bekalan kita. Aku teringin mati dalam keadaan syahid, berjuang di jalanMu, aku teringin mati dalam sujudku kepadaMu, dan aku teringin untuk mati dalam beribadat mengarapkan keredhaanMu. Ya Allah, jangan matikan kami dalam su'ul khatimah, na'uzubillah!!Ampunilah dosa hamba, Ya Allah!


SUDAH BERSEDIAKAH KITA UNTUK DIUSUNG PERGI??AYUH SAMA-SAMA PERSIAPKAN DIRI!

This entry was posted on 9:04 AM and is filed under . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Subscribe to: Post Comments (Atom) .

4 comments

Nor suka ayat2 terakhir Dah..

"Aku teringin mati dalam keadaan syahid, berjuang di jalanMu, aku teringin mati dalam sujudku kepadaMu, dan aku teringin untuk mati dalam beribadat mengarapkan keredhaanMu. Ya Allah, jangan matikan kami dalam su'ul khatimah, na'uzubillah!!"

p/s: sesungguhnya diriku juga begitu.. Thanx Dah atas peringatan ini buat diri yg lupa. Jazakillah ukhti=)

insyaAllah,nor..sama2 kita doakan dan mengharapkan maghfirah dan keredhaanNya..Peringatan untuk diri yg leka dan alpa..huhu..=(

tetamu terakhir..

membuat saya insaf
dan muhasabah diri..

mekaseh krn mmpringati..

misscherry~ sama2..sekadar menyampaikan apa yg saya baca..sama2 kita persiapkan diri..ayuh!

Post a Comment