Jiwa Yang Tenteram : Ayuh sama2 mendapatkannya!!  

Posted by: ~princess Islam~ in


Jiwa yang sihat dan tenteram memiliki beberapa tanda, sebagaimana yang disebutkan oleh al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab ،§Ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan.،¨ Di antara tanda-tanda tersebut adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan ketenteraman kepada jiwanya. Dia tidak memilih perkara-perkara yang berbahaya atau yang menjadikan jiwanya sakit atau menderita. Tanda jiwa yang sakit adalah sebaliknya. Santapan jiwa yang paling bermanfaat adalah keimanan dan ubat yang paling mujarab adalah al-Quran. Selain itu, jiwa yang sihat memiliki sifat sebagaimana berikut:



1. Matlamatnya Akhirat

Jiwa yang sihat bergerak dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni akhirat dan putera-puteri akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekadar keperluannya, untuk segera kembali ke negeri asalnya. Nabi s.a.w bersabda,

"Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir) yang melalui suatu jalan." (HR. al-Bukhari)

Bila jiwa seseorang itu sihat, dia akan mengembara menuju akhirat dan menghampirinya, sehingga seakan-akan dia telah menjadi penghuninya. Sedangkan bila jiwa tersebut sakit, maka dia akan terlena dengan dunia dan menganggapnya sebagai negerinya yang kekal, sehingga jadilah dia hamba kepadanya.


2. Keinginan Menuju Allah s.w.t.

Di antara tanda tenteramnya jiwa ialah selalu mendorong seseorang untuk kembali kepada Allah s.w.t. dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan ridha Allah, merasa dekat dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tenteram dengan Allah, berlindung kepada-Nya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, yakin, berharap dan takut hanya kepada Allah .

Maka jiwa tersebut akan selalu mengajak dan mendorong pemiliknya untuk mecari ketenangan dan ketenteraman bersama Ilah sembahannya. Tatkala itulah ruh benar-benar merasa kehidupan dan kenikmatan dan menjadikan hidupnya lain daripada yang lain, bukan kehidupan yang penuh dengan kelalaian dan berpaling dari tujuan penciptaan manusia. Untuk tujuan menghamba kepada Allah s.w.t inilah syurga dan neraka diciptakan, para rasul diutus dan kitab-kitab diturunkan.

Abul Husain al-Warraq berkata, "Hidupnya jiwa adalah dengan mengingat Zat Yang Maha Hidup dan Tidak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya."

Oleh karena itu terputusnya hubungan seseorang dengan Allah s.w.t. adalah lebih dahsyat kepada orang-orang arif yang mengenal Allah daripada kematian, karena terputus dari Allah adalah terputus dari al-Haq, sedang kematian adalah terputus dari sesama manusia.


3. Tidak Bosan Berzikir

Di antara tanda sihatnya jiwa adalah tidak pernah bosan untuk berzikir mengingat Allah s.w.t Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepada-Nya, tidak terlena dan asyik dengan selain dari Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan jalan kepada Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah s.w.t. atau saling mengingatkan dalam kerangka berzikir kepada-Nya.


4. Menyesal jika Tertinggal dari Berzikir

Jiwa yang sihat akan rasa menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya jika tertinggal atau terlupa berzikir.


5. Rindu Untuk Beribadah

Jiwa yang sihat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah s.w.t. , sebagaimana rindunya seorang yang lapar terhadap makanan dan minuman.


6.Khusyu' Dalam Shalat

Jiwa yang sihat akan meninggalkan segala keinginan dan sesuatu yang bersifat keduniaan ketika sedang menunaikan solat. Sangat berhati-hati dalam masalah solat dan bersegera melakukannya, serta memperolehi ketenangan dan kenikmatan di dalam solat tersebut. Baginya solat merupakan kebahagiaan dan penyejuk hati dan jiwa.


7.Keinginannya Hanya kepada Allah

Jiwa yang sihat, keinginannya hanya satu, iaitu kepada segala sesuatu yang diridhai Allah s.w.t..


8. Menjaga Waktu

Di antara tanda sihatnya jiwa adalah merasa sayang jika waktunya hilang dengan sia-sia, melebihi sayang seorang yang kikir terhadap hartanya.


9. Muhasabah dan Memperbaiki Diri

Jiwa yang sihat senantiasa memberi perhatian untuk terus memperbaiki amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk meningkatkan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba'ah dan ihsan (seakan-akan melihat Allah s.w.t. dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat Allah). Di samping itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah s.w.t. serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya.



Demikian di antara beberapa fenomena dan karakteristik yang menunjukkan sihatnya jiwa seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa jiwa yang sihat dan tenteram adalah qalbu yang himmah (keinginannya ) kepada sesuatu yang menuju Allah s.w.t. , mencintai-Nya dengan sepenuhnya, menjadikan-Nya sebagai matlamat. Jiwa raganya untuk Allah, amalan, tidur, bangun dan bicaranya hanyalah untuk-Nya. Dan ucapan tentang segala yang diridhai Allah lebih dia sukai daripada segala pembicaraan yang lain, fikirannya selalu tertuju kepada apa sahaja yang diridhai dan dicintai-Nya.


Berkhalwah (menyendiri) untuk mengingat Allah s.w.t lebih dia sukai daripada bergaul dengan orang, kecuali dalam pergaulan yang dicintai dan diridhai-Nya. Kebahagiaan dan ketenangannya adalah bersama Allah, dan ketika dia mendapati dirinya berpaling kepada selain Allah, maka dia segera mengingat firman-Nya,

”Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya.،¨ (QS. 89:27-28)


Dia selalu mengulang-ulang ayat tersebut, dengan harapan dia akan mendengarnya nanti pada hari Kiamat dari Rabbnya. Maka akhirnya jiwa tersebut di hadapan Ilah dan Sesembahannya yang Haq akan terwarna dengan sibghah (celupan) sifat kehambaan. Sehingga jadilah dia abdi sejati sebagai di segi sifat dan karakternya, ibadah adalah nikmat bukannya beban yang memberatkan. Dia melakukan ibadah dengan rasa gembira, cinta dan rasa dekat kepada Rabbnya.


Ketika diajukan kepadanya perintah atau larangan dari Rabbnya, maka hatinya berkata , "Aku sambut panggilan-Mu, aku penuhi dengan suka cita, sesungguhnya aku mendengar, taat dan akan melaksanakannya. Engkau berhak dan layak mendapat semua itu, dan segala puji kembali hanya kepada-Mu.،¨

Apabila ada takdir menimpanya maka dia mengatakan, " Ya Allah, aku adalah hamba-Mu, miskin dan memerlukan-Mu, aku hamba-Mu yang fakir, lemah tidak berdaya. Engkau adalah Rabbku yang Maha Mulia dan Maha Penyayang. Aku tidak mampu untuk bersabar jika Engkau tidak menolongku untuk bersabar, tidak ada kekuatan bagiku jika Engkau tidak membantuku dan memberiku kekuatan. Tidak ada tempat bersandar bagiku kecuali hanya kepada-Mu, tidak ada yang dapat memberikan pertolongan kepadaku kecuali hanya Engkau. Tidak ada tempat berpaling bagiku dari pintu-Mu, dan tidak ada tempat untuk lari dari-Mu.،¨


Dia mempersembahkan segalanya hanya untuk Allah s.w.t, dan dia hanya bersandar kepada-Nya. Apabila ditimpa sesuatu yang tidak disukai maka dia berkata, "Rahmat telah dihadiahkan untukku, ubat yang sangat bermanfaat dari Zat Pemberi Kesembuhan yang mengasihiku." Jika dia kehilangan sesuatu yang dia sukai, maka dia berkata, "Telah disingkirkan keburukan dari sisiku."


Orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram.( Al-Ra`d:28)


Semoga Allah s.w.t memperbaiki jiwa kita semua, dan menjaganya dari penyakit-penyakit yang merosak dan membinasakan, Amin.


Sumber Asal : Mawaridul Aman al Muntaqa min Ighatsatil Lahfan fi Mashayid asy-Syaithan, penyusun Syaikh Ali bin Hasan bin Ali al-Halabi.

Teroka Dakwah Ilmiah & Kebajikan ~Banda Acheh  

Posted by: ~princess Islam~

Assalamualaikum wbt.

Allahumma solli wasallim ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wasahbihi ajma’in.

Musafir kami ke Banda Acheh dan medan selama seminggu kurang sehari (12 Mac 2011 - 17 Mac 2011) telah memberikan kami seribu satu input dan ibrah yang berkesan dalam diri kami. Kunjungan kami ke sana punya matlamat yang besar, bukan hanya merantau ke tempat orang semata-mata, tetapi ingin belajar secara praktikal dan ingin melihat dengan lebih dekat lagi kesan peninggalan musibah tsunami supaya ianya bukan sahaja dilihat dengan mata, tetapi dilihat dengan mata hati dan sanubari.

Sesungguhnya bermusafir untuk mencari ilmu pengetahuan sangat dituntut, bahkan ia berada padajalan Allah. Ini berdasarkan hadis :

“Barangsiapa yang keluar dari rumahnya untuk mencari ilmu pengetahuan, maka ia berada di dalam jalan Allah sehingga ia kembali”(HR Tarmizi)

Para ulamak terdahulu telah menunjukkan kepada kita betapa pentingnya bermusafir dengan tujuan mencari ilmu. Ada yang sanggup meredah padang pasir yang panas terik, perjalanan beribu-ribu batu demi mendapatkan sebebis ilmu atau untuk meriwayatkan sepotong hadis Rasulullah s.a.w.

Teringat lirik nasyid “Musafir Kelana” yang didendangkan oleh Kumpulan Rabbani , antara lirknya,

“Berjalan bermusafirlah
Melihat keagungan Allah
Meninjau menitilah
Rahsia ciptaan Allah

Ziarahilah makam kekasih
Kenangilah rasulallah
Bangunkan jiwa jihad Islami
Semangat syuhada ilahi

Marilah bermusafir
Laksanakan tuntutan jiwa
Bermusafir berkelana
Luaskan pandangan saujana

Bermusafir berkelana
Kenal tuhan maha pencipta

Allah hu robbi 8x

Berbekal keimanan
Penyuluh disempanjang jalan
Mengharap keredaan
Doa menjadi kelaziman

Penat lelah mainan safar
Tempuhi ranjau banyak bersabar
Letih lesu tidak menentu
Syurga menjadi idaman kalbu

Ya! Bermusafir bukan bererti berjalan atau melancong semata-mata, bahkan meluaskan pandangan saujana, menambahkan lagi iman di hati.

Perkuburan Masal Siron : menempatkan 46,000 nyawa yang terkorban ketika tsunami

Program Teroka Dakwah Ilmiah dan Kebajikan ini secara langsungnya adalah bertujuan untuk meneroka perkembangan dakwah di negara orang di samping berbuat kebajikan sekadar yang termampu. Kerja kebajikan semestinya kerja yang mulia dengan menghulurkan tangan memberikan bantuan, bahkan ia adalah perintah Allah, berdasarkan firmanNya surah albaqarah ayat 195 mafhumnya :

“Dan infakkanlah hartamu di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang2 yang berbuat baik.”

Bukan itu sahaja, orang yang menginfakkan sebahagian hartanya di jalan Allah adalah merupakan antara ciri orang yang bertaqwa. Ini dijelaskan dalam firmanNya yang bermaksud :

" Kitab Al-Quran ini, tidak ada sebarang syak padanya (tentang datangnya dari Allah dan tentang sempurnanya); ia pula menjadi petunjuk bagi orang-orang Yang (hendak) bertaqwa Iaitu orang-orang Yang beriman kepada perkara-perkara Yang ghaib, dan mendirikan (mengerjakan) sembahyang serta membelanjakan (mendermakan) sebahagian dari rezeki Yang Kami berikan kepada mereka." {QS al-Baqarah :2-3}

Sungguh, rombongan kami sangat berharap untuk menjadi sebahagian daripada orang-orang yang dicintai Allah.

Ketibaan kami di lapangan terbang Banda Acheh disambut baik oleh penduduk di sana terutamanya Ustaz Abdullah yang banyak memberikan kami informasi dan panduan kepada kami sepanjang berada di Acheh selama 3 hari. Hanya Allah yang mampu membalas jasa Ustaz.

Kami menginap di Hotel Lading yang mana bertempat tidak jauh dari Masjid Raya Baiturrahman, berjalan kaki, 10 minit sudah sampai.

Kami sempat melawat ke tempat-tempat peninggalan tsunami . Dengan mata kasar kami sendiri, kami melihat sebuah kapal penjana elektrik yang beratnya 2600 tan berada di atas daratan diheret ombak tsunami lebih 5 kilometer dari lautan pada 26 disember 2004 yang lalu. Walaupun hampir 7 tahun tragedi itu berlaku, ia tetap meninggalkan sejarah dan iktibar buat warga Banda Acheh khususnya, dan seluruh pelusuk dunia amnya. Sememangnya peristiwa itu tidak dapat dilenyapkan dari fikiran warga Acheh.

Kapal Penjana Elektrik yang terdampar di daratan

Tragedi ini wajar dijadikan ibrah untuk manusia menilai keajaiban dan kebesaran Allah Yang Maha Berkuasa ke atas sesuatu. Dalam surah Yasin ayat 83 maksudnya :

“ Sesungguhnya urusanNya apabila dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu.”

Ya! Allah Maha Berkuasa ke atas sesuatu! Sesungguhnya sangat mudah urusan Allah, hnya Dia berkata jadilah, maka tidak ada kudrat manusia untuk menolaknya. Air laut yang dilihat tenang, apabila diberi kekuasaan oleh Allah, mampu menghancurkan bumi dan seisinya. Subhanallah! Maha Suci Allah!

Seterusnya, kembara ke Lampulo bagi melihat bagaimana sebuah kapal nelayan terapung di atas sebuah rumah yang mampu menyelamatkan 59 nyawa daripada terkorban menjadi mangsa tsunami. Aku termenung sendirian, bagaimana mungkin bot tersebut boleh tersangkut di atas rumah tersebut melainkan diberi ilham oleh Allah swt.

Kapal nelayan yang masih tersangkut di atas sebuah rumah

Begitu juga lawatan kami ke beberapa buah masjid yang terselamat dari bencana tsunami termasuklah Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Baiturrahim, dan Masjid Gurrah.

Masjid Raya Baiturrahman

Jemaah Maghrib Masjid Baiturrahman


Betapa bahagianya hati ini apabila dapat menjejakkan kaki ke masjid-masjid tersebut, terutama Masjid Raya Baiturrahman yang berada tidak jauh dari hotel yang kami menginap. Kami sempat berjemaah Subuh dan Maghrib di sana. Bisik hatiku , “tidak hairanlah masjid ini terselamat dari bencana tsunami, jemaahnya ramai, program tersusun elok, dan suasananya hidup! ” Ya! Mungkin ini menjadi ibrah kepada segenap penduduk supaya terus menghidupkan rumah Allah.

Bersama penghuni Yayasan Anak Yatim Antarabangsa YAPIEM
(anak yatim mangsa tsunami)

Nukilan mereka..

Di Yayasan Syeikh Abdul Rauf : Program Bestari Solat & Mahabbah Rasul

Kami juga telah melawat Rumah Anak Yatim Antarabangsa dan beberapa Yayasan atau Pesantren di Acheh iaitu Yayasan Syeikh Abdul Rauf dan Yayasan Omar Diyan.

Sesungguhnya memuliakan anak yatim sangat dianjur dalam Islam kerana orang yang menzalimi anak yatim disifatkan sebagai orang yang mendustakan agama, berdasarkan ayatNya :

"Tahukah Engkau akan orang Yang mendustakan agama (meliputi hari pembalasan)? Orang itu ialah Yang menindas serta berlaku zalim kepada anak yatim" {QS al-Maaun :1-2}

Kunjungan kami disambut dengan meriah bagi meraikan tamu. Memang, warga Acheh sangat memuliakan tamu. Kerna mereka yakin dengan hadis Rasulullah s.a.w. :

“ Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah dia menyambung silaturrahim” (Hadis Muttafaqun ‘alaih)

Hadis yang lain ada menyebut :

Dari abu Hurairah r.a katanya:”Rasulullah SAW bersabda:

"Sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari kiamat, maka janganlah dia menyakiti tetangganya. Dan sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari kiamat, hendaklah dia memuliakan tetamunya. Dan sesiapa yang beriman dengan Allah dan hari kiamat, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”
(HR Muslim)

Kedatangan kami disambut dengan meriah dengan deretan anak-anak berbaris dan bersalaman dengan ahli rombongan. Siap dengan persembahan anak-anak lagi! Wah, sangat terpegun dengan layanan penduduk di sana.

Sempat menyinggah di Taman Puteri Gunongan

Juga ke IAIN Ar-Raniry : Majlis Silaturrahim

Di kesempatan ini, saya ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada para pensyarah khususnya JPIM lagi khusus Baba kerana telah bertungkus lumus menjayakan program ini, diikuti sahabat-sahabat yang telah memerah keringat supaya usaha mereka turut dinikmati oleh sahabat mereka yang lain. Jazakallahukhairan jaza’, hanya itu yang mampu dikatakan.

Begitulah serba sedikit coretan perjalanan seorang musafir untuk dikongsi bersama. Semoga kembara musafir bukan hanya memberi manfaat kepada diri saya, malah kepada kalian juga. Kembara ke bumi Medan bersambung ke siri yang lain sekiranya punya kesempatan waktu. Wallahua’lam.